Ada pendapat bahwa sebelum
terbentuknya kehidupan pertama / awal di bumi, tentu didahului oleh adanya
proses terbentuknya bumi itu sendiri. Diduga bahwa pada awal kejadian
kemungkinan tata surya kita ini berbentuk bola gas yang mempunyai massa dan
mengandung berbagai jenis atom dengan suhu amat panas yaitu (4000-8000)◦C.
ketika suhu bumi mulai mendingin, karbon dan beberapa logam mengembun dan
membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya mungkin gersang atau tandus dan
tidak datar. Oleh kegiatan gunung api maka permukaan bumi yang masih lunak itu
bergerak dan berkerut terus menerus, ketika mendingin kulit bumi tampak
melipat-lipat serta pecah-pecah. Gas-gas ringan seperti hidrogen, helium,
nitrogen, oksigen, dan argon lepas meninggalkan bumi, karena medan gravitasi
bumi tidak dapat menahan gas-gas tersebut. Sedang senyawa-senyawa sederhana
yang mengandung unsur tersebut di atas seperti amonia, karbon dioksida, metan,
dan air yang masih tetap dalam bentuk uap dapat ditahan. Sampai suhu turun
dibawah 100◦C
terjadilah hujan air panas selama ribuan tahun sampai terbentuk lautan, sungai,
danau yang banyak mengandung metan, amonia, serta mineral-mineral lain dari
bumi yang ikut terlarut.
Berdasarkan
teori tentang keadaan bumi pada awalnya seperti tersebut diatas itulah Harold
Urey ahli biokimia Amerika mencoba mengemukakan dugaannya tentang asal usul
kehidupan pertama / awal itu terjadi. Ia berpendapat bahwa asal usul kehidupan itu dimulai dari adanya reaksi-reaksi kimia antara
zat-zat anorganik seperti CH4 ,H2 ,NH3 , dan H2
O yang sangat banyak ada di atmosfer purba dengan bantuan energi tinggi
dari halilintar dan sinar kosmis, terbentuklah zat organik sederhana. Zat
organik sederhana selanjutnya saling bereaksi
dan terbentuklah zat organik
kompleks yang bersifat hidup yang keaadannya digambarkan seperti virus
yang ada sekarang. Setelah berjuta-juta tahun kemudian zat hidup itu berkembang
menjadi berbagai organisme. Sebagian pendapat yang telah dikemukakan oleh
Harold Urey itu telah dibuktikan kebenarannya oleh seorang ilmuwan bernama
Stanley Miller melalui suatu percobaan /
eksperimen. Untuk melaksanakan eksperimennya ia merancang model alat seperti
pada gambar dibawah ini :
Keterangan :
Sebelum alat digunakan divakumkan terlebih dahulu
melalui penyedot udara baru diisi dengan CH4
,H2 ,NH3 , dan H2 O dengan teknik H2 Onya dimasukkan dalam wujud
cairan sehingga posisinya berada di bagian yang diharapkan. Setelah itu H2 O dirubah wujud menjadi
uap dengan cara dipanaskan sehingga uap dapat bercampur dengan 3 gas lainnya
dan mendorong masuk ke ruang reaksi. Yang dilengkapi dengan elektroda.
Elektroda yang ada di dalam ruang reaksi kemudian disambungkan ke sumber
listrik yang bertegangan tinggi. Alat percobaan tersebut dibiarkan aktif selama
±
1 minggu. Agar hasilnya nanti lebih mudah untuk diketahui harus diubah wujud
menjadi bentuk cairan dengan cara pada pipa penghubung antara ruang reaksi
dengan tempat penampung hasil dipasang alat pendingin,. Hasilnya setelah
dianalisis oleh Stanley Miller menunjukkan adanya senyawa organik sederhana
seperti asam amino, adenin, dan gula sederhana / ribosa. Itu berarti sesuai
dengan apa yang dikemukakan oleh Harold Urey. Tetapi tentang bagaimana
kelanjutan dari senyawa organik sederhana berubah menjadi mahluk hidup yang
paling sederhanapun, masih tetap menjadi misteri sampai sekarang, karena hal
tersebut tidak mungkin diuji coba karena adanya kendala “waktu” yang
diperlukan. Walaupun demikian dugaan Harold Urey yang terbukti kebenarannya itu mendorong lahirnya
teori Urey. Jadi teori Urey ini belum mampu menjelaskan asal-usul kehidupan
pertama/awal di bumi ini, akan tetapi telah memberi petunjuk bahwa senyawa
organik dalam sistem kehidupan seperti asam amino, adenin, gula sederhana /
ribosa, lipida, nukleotida dapat terbentuk dibawah kondisi abiotik.
2 komentar:
makasih ya mas, jangan lupa kunjungan baliknya http://suksesselaluok.blogspot.com/
thanks...
Posting Komentar